Rabu, 24 Desember 2008

Negara Guyonan (extra large)

sadar atau tidak orang-orang di pemerintahan sekarang itu pada guyon dan sok bikin pekerjaan yang tidak perlu ? padahal hal tersebut sebenarnya guna mentutup2pi kesalahan mereka sendiri  
knapa demikian ???? jawabanya sangat simpel sebenarnya yaitu Penganguran !!!!

sebelum jadi wakil rakyat mereka semua adalah sama yaitu pengangguran-pengangguran yang budiman !!! (bukan Budi Anduk lho, maklum kebanyakan nonton Tawa sutra bukan Kama sutra !!! jangan salah sebut ) 
tapi karena dukungan rakyat dalam pemilihan umum mereka akhirnya punya pekerjaan. simpelkan !!! 

dengan janji2 besar yang khas banget dengan gerakan sosialisme, radikalisme dll. mereka mempengaruhi kita untuk diberi pekerjaan yang layak atas nama kesejahteraan kita yaitu rakya. namun setelah mereka naik mereka hilang ingatan kepada kita yang memberikan kerja, 
SIAPA SICH LOE GUE GAK KENAL TUCH bahasa bekenya sih gitu he.....

itu sich GPP sebenarnya di maklumin aja !!!

selang beberapa saat mereka bingung dengan agenda kerja dan apa yang harus mereka kerjakan, maklum habis ngangur lama !!! ya gak?

akhirnya yang bisa di lihat rakyat hanyalah kasus penyelewengan dana, debat, saling pukul anggota dewan, tidur saat rapat berlangsung, atau perlu main serong dengan sekertaris pribadi Asik gak tuch !!!

tapi lama kelamaan hal itu tercium oleh masyarakat yang pada intinya gak ada kerjaan ya wakil rakyat kita ???

akhirnya mereka rapat dengan agenda besar perumusan Undang-Undang biar kelihatanya kerja mereka kelihatan!! tapi sayang seribu sayang Undang-Undangnya ngawur semua kayak bikin pengumuman atau peraturan RT. sebut saja yang sangat tidak perlu seperti UU pornografi, UU BHP, UU MA dll. umumnya mereka hanya memperlihatkan eksistensi mereka biar kelihatan kerja... !!! 
gawat ya .. klo kita mendukung pengangguran2 jadinya ya negara guyonan!!! meniru Butet kertarajasa dalam buku presiden guyonan. 
lah ini PR bagi kita klo pilih wakil rakyat yang jangan hanya pinter bacot tapi pinter dan mengerti kerjanya klo salah uang negara habis akibat dikeruk dengan tunjangan2 (tunjangan mobil,rumah, rapat, listrik, hari raya,) mosok rapat aja dapat 1 juta disana hadir, absen tidur trus pulang. dasar pengangguran nech ya mending di sumbangin ke fakir miskin dan kaum duafa
ya itulah sekilas penggangguran, sebenarnya banyak sih tapi masih di simpan takut klo nanti gw di tuntut, gak punya uang untuk bayar pengacara he....

selain itu juga ada lagi yang menarik !!! mau tau ??? mau gak ???
gue kasih pilihan dech !!! 
A. mau tau gak ?
B. mau gak ?
C. semua jawaban A dan B gw pilih ya biar adil boleh gak ? [B]Boleh[/B] 
D. jawaban yang C kayaknya benar negara ini butuh keadilan dan tentunya kejujuran.  

Lanjut !!!!

kenaikan dan turunya BBM di monopoli, gaji pegawai negri di monopoli, BLT, tau gak mengapa ?

sang Pemimpin negara yang mirip dengan nama kota di jawa timur nampaknya pingin di pilih kembali dalam pemilihan penganguran pada pemilu 2009 ? simpelnya sich seperti ini !!! @@@@ :o 

1. Harga BBM turun!! hal tersebut untuk mencari dukungan masyarakat bahwa begini lho klo jadi pemimpin bisa menurunkan harga bahan bakar minyak walau sempat gw naikan sampai gw gak bisa tidur semalaman. ( padahal wajar klo harga BBM turun karna harga minyak dunia aja turun dari $140 menjadi $40 dan pada hari ini turun lagi $38) terlalu di monopoli untuk menaikan respon masyarakat.

2. GAJI PEGAWAI NEGRI NAIK 15% pada 2009 (wah asik dong, !!!! menurut para PNS gw pilih dech dia waktu pilpres 2009 nanti ) pertanyaanya mengapa kok gaji pegawai di naikan ? karena jumlah pegawai negri di negara guyonan ini banyak hingga mencapai jumlah penduduk di suatu daerah kurang lebih sich berjiwa2 gitu !!!!
makanya ini merupakan peluang bagus untuk mengambil hati para pegawai dan pensiunan ( sebenarnya hampir sama dengan era soeharto yang memaksa para pegawai negri memilih partai pohon bonsai, dan terbukti efektif !!! tiap 5 tahun menang pemilu, namun klo era sekarang lebih halus dengan sayembara gaji akan di naikan 15% cukup banyak tuch buat jajan he.....) 

3. Kontrofersi BLT (bantuan langsung TIDUR) tanda seru lagi ah biar kelihatanya seru !!!!!
lhah yang ini baru pemimpin untuk warga miskin tiap bulan di kasih angpao 100rb buat beli singkong satu goni penuh biar mules tuch he..... 
mengapa demikian??? karena !!!! ?????
usut punya usut jumlah kaum miskin di negri guyonan sangat banyak hampir sama dengan pegawai negri sipil ?? buset ini negara atau pengemis ya heeee.... bercanda dikit biar gak terlalu serius gitu !!! tanda seru lagi ah..... biar seru lagi 
(menurut pengetahuan ane.... maksudnya penulis budiman uppzzz buakan Budi Anduk bro, jeng, non dan adik-adik )

semuanya itu merupakan Hyperreality POLYCY istilah keren dalam keseharian gw ... tulisanya benar gak ya POLICY doll.... heeeee biasa gw agak ke inggrisan jd I gw ganti jd Y....
dalam ilmu komunikasi katanya itu bernama politik citra untuk menaikan respon masyarakat terhadap seorang figure haaaaaa.... 


Udah ya gw lemes nech nulis sambil ngakak kapan2 disambung aja lagi tunggu respon audien. klo butuh pekerjaan kunjungi www.bukalaptop.blogspot.com

Minggu, 23 November 2008

Mempertegas posisi media

Hari ini media harus benar-benar perang terhadap praktik politik negri ini. satu abad sudah kita telah memasuki era kebangkitan nasional, hal tersebut merupakan cermin dimana politik menjadi sebuah hal yang memediakan bukan lagi di mediakan seperti kebanyakan orang bilang bahwa kebebasan yang seutuhnya adalah terbebas dari belenggu pengekangan. Sejak digulirkanya kepemimpinan Soeharto, kita tahu bahwa pers saat itu benar-benar pada posisi menggonggong dan haus akan semua isu-isu kritis. Sehingga banyak perusahaan media yang mulai mencari langkah-langkah yang strategis untuk mencari bahan dalam pemberitaanya. Realitas ini benar terjadi disaat itu, dimana media memunculkan karakter yang benar-benar independen dan kritis dalam menyikapi permasalahan. Namun independensi media seperti itu tidak lantas membuat praktik tersebut berkesinambungan sampai jaman melenium baru. Benang kusut ini sangat terlihat kentara disaat salah satu media nasional memberitakan pasangan calon presiden pada porsi yang berlebihan sehingga memunculkan pandangan yang berlebih terhadap demokrasi Negara ini. Demokrasi menurut saya adalah hal yang mengajarkan dan bagaimana kita diajarkan akan sebuah transparansi, dan hak yang seutuhnya bagi kemajuan bangsa. Pun demikian dengan gagasan praktik politik Negri kepulauan kita yaitu Indonesia. Politik dinegri ini ibarat sebuah penggagas akan kemajuan bangsa seperti yang tercantum dalam kontrak sosial Undang-undang Negara tahun 1945 yang berbunyi bahwa Negara mempunyai tujuan untuk mensejahterakan kehidupan bangsa, mewujudkan perlindungan, keamanan, keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran bagi segenap rakyat Indonesia dan dilanjutkan dengan negara itu berdasar Pancasila, bukan negara agama. Kutipan kata itu kurang lengkap kalau belum adanya berkedaulatan rakyat dan bersendi akan hukum (rechtstaat), bukan bersendikan kekuasaan (machstaat). Ruang inilah yang harusnya di wacanakan pers untuk mengajarkan masyarakat akan haknya sebagai warga negara yang berdaulat atas nama rakyat. Pers hari ini harus benar-benar mampu merangsang paktek penjajahan oleh kekuasaan atas rakyat. Gambaran ini harusnya di rangkum menjadi kuasal bahwa peran pers bukan atas nama kekuasaan namun atas rakyat dan memihak atas kepentingan umum bukan sebaliknya memihak kepentingan pemodal. Bukti lain yang menjadi media sulit untuk menjaga independensinya adalah faktor wilayah kekuasaan. Kuasa pemilik modal membuat masyarakat di bodohi akan segala jenis pemberitaan yang sudah memiliki seting dari pemilik modal. Ini yang membuat media benar-benar disetir oleh orang yang punya gaung besar seperti penguasa media. Hal inilah yang membuat saya sangat ragu pada posisi bangsa yang hari ini butuh perjuangan untuk merdeka 100% pada posisi peningkatan kwalitas seperti tidak adanya pengangguran atau lapangan pekerjaan serta ekonomi kerakyatan yang dinilai sudah mewadahi dan benar-benar memihak rakyat. Posisi media yang arusnya memiliki peran dalam pendidikan hari ini cenderung hanya sebagai arena hiburan. Memang pada kenyataanya masyarakat hari ini lebih menyukai sarana hiburan seprti sinetron gosip dibandingkan berita atau studi pendidikan. seperti inilah yang membuat masyarakat hari ini seolah banyak terbuai akan tontonan yang tidak lagi mendidik. Posisi media saya rasa bukan hanya sebagai sarana hiburan atau pendidikan saja namun media juga harus mampu merubah nagara dengan dinamika dekradasi di segala lini. Namun hanya pers yang benar-benar bebas yang mampu mengontrol penyelenggaraan kekuasaan sehingga agenda seting media benar-benar mampu dijalankan secara baik dan benar oleh pers yang independen sehingga langkah Negara untuk mengurangi dekradasi segala lini akan mudah teratasi jika masyarakat dan media bekerja sama dalam arti media mampu mewujudkan harapan rakyat dalam langkah pemberantasan kemiskinan, kebodohan, korupsi kolusi dan nepotisme, lapangan pekerjaan, ekonomi kerakyatan, kesejahteraan, demokrasi kerakyatan, HAM serta menciptakan tujuan Negara yang adil dan sejahtera sesuai pada pandangan hidup bangsa yaitu UUD 45 dan Pancasila.

Minggu, 26 Oktober 2008

 

Terimakasih secara Khusus saya persembahkan untuk Orang tua saya, sahabat, serta kawan-kawan Pers Mahasiswa Indonesia dan tentunya Organisasi yang telah mampu memijarkan saya untuk selalu bersemangat dalam menulis (UKPM CIVITAS Universitas Merdeka Malang) dan Fisip Jur Komunikasi Unmer Malang.


"jika ibu pertiwi menangis hari ini karna melihat nasionalisme yang luntur, saya akan membuat ibu pertiwi bangga dengan nasionalisme bangsa ini" (andreas)

Jadikanlah Deritaku Sebagai Kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng adalah kekuasaan rakyat dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa (Soekarno)

Jangan pernah mengatakan kepada orang lain bagaimana mengerjakan sesuatu, tapi sebut saja apa yang mesti mereka lakukan niscaya mereka akan mengejutkan anda dengan kemampuanya (George S Panton)

Tak ada seorang pun yang lebih baik dari prinsip hidup yang telah di yakininya

Kebenaran adalah tujuan dari filsafat tetapi bukan tujuan para filsuf (John Churton Collins)

Pertama mereka tidak memperdulikanmu, lalu menertawakanmu lalu berkelahi denganmu dan kamu menang (Mahatma Gandi)

Seandainya setiap orang mengampuni orang lain seperti mengampuni dirinya sendiri kita tentu mempunyai dunia ideal (peter Sirius)

Untuk Bahagia buatlah orang lain berbahagia (Creed)

Sangat baik mempelajari sesuatu bahkan dari seorang musuhpun
Cuma badut yang bisa membuat manusia terbang kea wan bukan para politikus yang suka berkelahi (Charlie Chaplin)

Percaya diri bukan untuk diri sendiri, tapi untuk semua orang yang telah membuat dirimu hidup dan berwarna (jaye miller)

Setiap orang bodoh bisa mengkritik, menyalahkan dan mengeluh dan kebanyakan dari mereka melakukan hal itu (Lawrence G Lovasik)

Hati anda belum hidup kalau belum mengalami rasa sakit, rasa sakit karna cinta akan membuka hati bahkan bila hati itu sekeras batu (Hazrat inayat Khan)

Manusia tidak dirancang untuk gagal, tetapi manusialah yang gagal untuk merancang (William J Siegel)

Seorang pemimpin adalah orang yang melihat lebih banyak dari pada yang di lihat orang lain, melihat lebih jauh dari pada yang di lihat orang lain dan melihat sebelum orang lain melihat (Leroy Eims)

Banyak kegagalan dalam hidup ini di karenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah (Thomas Alva Edison)



Cintailah Cinta

Memang menyakitkan ketika kita mencintai seseorang, namun ia tak membalasnya, tetapi yang lebih menyakitkan adalah ketika kita mencintai seseorang dan kita tidak pernah dapat menemukan keberanian untuk mengungkapkan perasaan kita kepadanya.

Sebuah hal yang menyedihkan adalah teman dimana kita duduk bersama di sebuah ayunan, tanpa ada ucapan sekatapun, dan ketika harus berpisah denganya, terasa seolah hal tersebut merupakan percakapan paling menyenangkan yang pernah dilakukan bersama

Cinta dimulai dengan sebuah senyum, kemudian tumbuh dengan sebuah kecupan, dan berakhir dengan air mata. Ketika kita dilahirkan, kita menangis begitu kerasnya, sementara orang-orang di sekeliling kita tersenyum bahagia. Dan disaat kita meninggalkan hidup maka, kita adalah pihak yang tersenyum begitu bahagia … sementara orang di sekeliling kita menangis

PT DAN PENGEMBANGAN KWALITAS LULUSAN

Banyaknya perguruan tinggi di Indonesia harusnya menjadi wadah untuk masyarakat menikmati pendidikan berbasis multi kerakyatan, pedidikan ini dirancang guna mensejahterakan rakyat dalam bidang aklak, penalaran, dan pengembangan kesejahteraan umum yang dirangkum dalam kurikulum pendidikan. Dan apa yang harus di persalahkan jika banyaknya perguruan tinggi di Negara ini belum mampu mengembangkan kwalitas lulusan yang mampu bersaing dalam dunia kerja maupun terjun langsung dalam masyarakat. Akankah perguruan tinggi menjadi penting jika didalam system pengajaranya, maupun penerimaanya menggunakan jalur serba instan.
Perkembangan dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi harusnya menjadi tolak ukur perkembangan generasi penerus bangsa, yang terangkum dari jumlah lulusan dan jumlah peluang kerja bagi sarjana maupun diploma. Namun pada kenyataanya, perguruan tinggi menjadi, sebuah lembaga yang hanya merancang pengembangan di bidang instanisasi (asal meluluskan tanpa memperhitungkan kwalitas lulusanya). Dari dasar itulah banyak pendidikan perguruan tinggi di indonesia yang masih mementingkan kepentingan pendapatan, reputasi, tanpa mampu untuk mengajarkan peserta didiknya yaitu membina menjadi lulusan yang super, dengan tujuan siap kerja dan cermat dalam kesempatan berkarir. Dari dasar itulah kita bisa melihat, tidak banyak lulusan perguruan tinggi yang bekerja sesuai jurusan atau program studynya atau malah cepat puas dengan kesempatan kerja yang di dapat tanpa memperhitungkan sebab dan standar gaji yang mereka terima. Hasilnya, banyak neraca perbandingan lulusan perguruan tinggi hari ini yang numpang lewat dari perusahaan satu ke perusahaan yang lain dengan berbagai faktor kendala seperti : menyadari gaji pokok yang tidak sesuai standard, kurang siap mental bekerja di posisi yang asing karna tidak sesuai program keilmuanya, loyalitas dan semangat yang kurang, belum mampu beradaptasi dengan perusahaan, susah membina hubungan baik, atau yang sangat banyak di temui kebosanan dan tingkat jenjang karir yang terlalu susah untuk di peroleh.
KENDALA LULUSAN PERGURUAN TINGGI YANG NUMPANG LEWAT DI PERUSAHAAN
Gaji pokok yang tidak sesuai standard
Tidak sesuai keilmuan
Loyalitas dan semangat yang kurang
Sulit beradaptasi dengan pekerjaan
Susah membina hubungan baik
Tingkat jenjang karir yang terlalu susah untuk di peroleh

Faktor inilah yang kemudian menjadi acuan utama mengapa banyak di temukan lulusan perguruan tinggi yang hanya numpang lewat perusahaan. Dari fenomena ternyata tidak banyak perguruan tinggi yang mengajarkan pembinaan mutu kwalitas lulusan, karena hanya berpatokan pada inputnya tanpa harus berfikir tentang output lulusanya. Perguruan tinggi harus merancang program kemandirian kemamahasiswaan melalui simulasi dan pengembangan minat bakat sebagai rancangan pengalaman mahasiswa. Mengapa hal ini perlu ? dari data yang di kembangkan Pusat data dan analisis TEMPO mayoritas lulusan perguruan tinggi yang mampu bersaing adalah mereka yang telah banyak mengikuti kegiatan diluar pelajaran saat mereka aktif menjadi mahasiswa dengan prosentase seperti tabel di bawah ini
RANGKING ATRIBUT INDEKS
1 Aktif berorganisasi 20.32
2 Mengasah kemampuan berbahasa inggris 18.60
3 Belajar dengan tekun (aktif kegiatan perkuliahan) 17.70
4 Mengikuti perkembangan imformasi di media massa 15.98
5 Bergaul/memiliki banyak teman 15.07
6 Mempelajari aplikasi umum komputer 12.32
Sistem pengajaran yang dirancang perguruan tinggi seperti lingkaran yang tidak terpisahkan. Komulatifnya adalah pengembangan kemahasiswaan yang bersifat membina selain pengajaran perkuliahan (Hard skills). Hard skills umumnya memang sudah di peroleh melalui pengajaran dikelas biasanya Perguruan tinggi yang bersetandar pendidikan yang baik, lebih banyak menerapkan pengajaran berbasis kopetensi. Dimana dosen hanya memberikan fasilitator untuk mengarahkan mahasiswa dan membekali mahasiswa untuk lebih lagi mencari referensi dan lebih aktif lagi dalam pengajaran di ruang kuliah dalam bentuk diskusi, praktek dan simulasi kelompok. Jika sistem berbasis koptensi ini mampu dijalankan di dalam ruang kelas maka peningkatan soft skills di luar aktifitas pengajaran akan mudah untuk di terapkan. Namun buakan berarti dosen menjadi enak-enakan, akan tetapi kecermatan dan mutu dosen harus mampu mengimbangi mahasiswa yang aktif dalam acara perkuliahanya. Contohnya jika mahasiswa mampu mencari referensi melalui berbagai media baik masa maupun nirmassa maka dosen wajib memfasilitasi pengembangan usaha mahasiswa tersebut dari alur penambahan wacana mahasiswa dan arahan subjektif dan seobjektif mungkin. Rancanganya di dalam dunia imformasi dosen wajib memiliki minimal Email dan Blog aktif sebagai alur komunikasi mahasiswa diluar matakuliah.
Tidak hanya dosen Seorang mahasiswa harus mampu belajar mengelola waktunya, dimana mahasiswa bekerja keras mampu berorentasi dalam pengembangan hard skill, soft skill, left skill maupun personal skill dari berbagai kegiatan dikampus. kita banyak melihat organisasi kampus yang banyak mengajarkan arahan soft skills bagi mahasiswa antara lain mengembangkan proses kegiatan ekstra kulikuler, melalui BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), SENAT Mahasiswa, HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan), HMP (Himpunan Mahasiswa Program) dan Program kreatifitas meliputi ketersediaan UKM (Unit kegiatan Mahasiswa).
Disadari atau tidak dari kegiatan tersebutlah mahasiswa dididik untuk belajar berorganisasi hal ini menjadi sangat penting, karena perguruan tinggi jarang melakukan Kontrol terhadap setiap mahasiswanya, sehingga selain belajar mahasiswa di beri kesempatan untuk melakukan pengembangan dirinya melalui program-program di atas.
Di Perguruan tinggi hal ini menjadi standar bersaing untuk mencari lulusan mahasiswa yang terbaik. Hingga tidak jarang perguruan tinggi mengembangkan soft skills mahasiswa melalui kegiatan ekstra kulikuler tersebut. Jika perguruan tinggi mau mengembangkan lulusan terbaik maka ada empat tahapan untuk pengembangan antara lain seperti tabel lingkaran dibawah ini:

Di unmer sendiri kwalitas pendidikan di ukur dari adanya kurikulum yang sudah termutukan dengan adanya BPMU (badan penjaminan mutu universitas) ini merupakan sebuah langkah yang sistematis yang mampu merangkum kwalitas lulusan dengan standar mutu. Namun alangkah lebih penting jika standar mutu tersebut mengajarkan bagaimana kwalitas lulusan yang mampu bersaing di dunia kerja atau malah membuka lapangan pekerjaan. BPMU mampu menjawab tahapan nilai yang di ajarkan tapi belum banyak yang menghasilkan lulusan terbaik perguruan tinggi. Universitas harusnya mempunyai target bagaimana mencermati kebutuhan lulusan yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Teori saja tidak cukup tanpa harus diimbangi dengan praktek dan simulasi langsung. Hal ini guna mewujudkan lulusan yang berdaya guna dan tepat guna sehingga mampu untuk di perhitungkan.
Aktif berorganisasi sebuah contoh guna mewujudkan visi lulusan yang tangguh, inisiatif dan pekerja keras. Organisasi kampus banyak mengajarkan mahasiswa secara langsung aktif dalam berorentasi kedepan sehingga nantinya mereka tidaklah kaget dengan dunia pekerjaan.

Penulis adalah mahasiswa Fisip Universitas Merdeka Malang

RUANG EFEKTIF PEMBERDAYAAN DESA

Oleh : Andreas


Desaku yang kucinta Pujaan Hatiku,
Tempat ayah dan bunda dan handai tolanku …..

Mungkin rangkaian bait itulah yang selalu mengandaikan keseragaman masyarakat kususnya indonesia. Kita tau sebelum adanya kota atau peta wilayahnya, Indonesia merupakan serangkaian Desa yang terselubung menjadi kumpulan wilayah. Akan lebih baiknya kita sebut dengan kalimat Pedesaan.

Negara ini adalah Negara yang agraris yang memiliki sumberdaya yang limpah ruah loh jinawi kata inilah yang selalu di dengungkan oleh masyarakat Indonesia sampai saat ini. Sungguh indah menyebut nusantara dengan sebutan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan kata-kata tersebut seolah begitu banyak ruang di negara ini termasuk kesuburan tanah, kemakmuran masyarakat, serta sumberdaya alam yang melimpah. Pikiran saya pun akan tertuju kepada sektor sumberdaya hayati yang meliputi mempertahankan swasembada pangan dan memperbaiki gizi masyarakat melalui system pertanian modern. Pasokan kebutuhan pangan inilah yang akan memberi peluang bagi masyarakat untuk tumbuh dan berkembang dengan rancangan-rancangan komuditi pangan yang ber-paku area pedesaan, karena kota hari ini sudah menjadi pusat industri. Pedesaan merupakan daerah yang masih meliliki potensi yang luar biasa di Indonesia yang mencirikan masyarakat bercocok tanam.
Wilayah komuditi pangan umumnya memang berkembang di area wilayah desa yang notabene merupakan wilayah masyarakat agraris. Modal inilah yang harus dimanfaatkan penuh untuk mengatasi kendala kebutuhan pangan dan minimnya peluang kerja khsusnya Desa. Di desa khususnya, mayoritas masyarakat mengelola hasil pangan dari sector bercocok tanam hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau di konsumsi sendiri, hal inilah yang berakibat menurunya pasokan pangan di masyarakat. Bukan itu saja, minimnya pengelolaan hasil pangan karna ketesedianya alat –alat modern membuat mengelola hasil panen sangat kurang bahkan bisa dikatakan tidak ada. seingga berakibat sumberdaya desa yang belum mampu dimaksimalkan.
Program pemerintah terhadap kesetabilan pasokan pangan belum mampu mengimbangi sarana keadaan masyarakat sehingga perananya belum mampu dikatakan maksimal. Ada kalanya pemerintahan kurang stabil memberi arah dalam sector memajukan masyarakat pedesaan. kita bisa melihat kemajuan masyarakat kota belum mampu di imbangi oleh masyarakat pedesaan. orang desa banyak yang menjadi perantau karna polapikirnya masih mengarah bahwa kota adalah pusat lapangan pekerjaan dan bertahan hidup. Pandangan yang seperti inilah yang harusnya mulai menjadi PR bagi pemerintah bagaimana sector desa menjamin kehidupan masyarakat secara menyeluruh terutama dalam sector swasembada maupun sector tranportasi yang memadahi.
Jomplangnya arah gerak desa dan kota inilah yang membuat beberapa pemuda desa yang notabene generasi untuk memajukan desa, semuanya terangkut dan terpusat kepada daerah perkotaan. Contoh saja, sarana pendidikan dan pekerjaan yang kurang memadahi di wilayah desa membuat masyarakat yang notabene pelajar mengungsi untuk mengeluti bidang pendidikan yang dicapai. Namun setelah mereka berhasil menempuh pendidikan dan siap kerja mereka lebih memilih untuk bekerja di kota dibandingkan memajukan desanya.
Peluang sector pendapatanpun juga demikian, desa yang mengolah hasil pangan mentah seperti : padi, ikan, sayur-mayur, buah-buahan dll. hanya mampu menyajikan keunggulan dalam keadaan mentah (non kemasan) sehingga pendapatan masih murah karena belum tersedia skill, mesin industri dan pelatihan untuk mengolah menjadi makanan yang siap saji sehingga mampu menghasilkan daya tawar tinggi di mayarakat, karna mayoritas masyarakat sudah beralih pada sector konsumsi non organik (pengkalengan). Sehingga pasokan atau distribusi tidak lagi pada pasar-pasar tradisional melainkan juga super market dan hyper market.
Kalau saja penikatan skill dan industry di pedesaan ini dilakukan maka akan banyak peluang kerja khususnya di daerah pedesaan yang mampu terakomodir bagi masyarakat, sehingga Negara ini bisa menekan angka-angka pengangguran tiap tahunya atau angka kemiskinnan dan kebutuhan pangannya. Namun agaknya pemerintah masih terpaku pada sector peningkatan kemajuan kota dengan latar belakan disentralisasi di wilayah perkotaan. Padahal harusnya sejak peraturan pemerintah menetapkan anjuran bahwa Negara harus memberlakukan otonomi daerah yang di fasilitasi untuk menyeimbangkan pusat dan daerah. Pemerintah daerah harus menyikapi dengan aturan penyeimbangan antara desa dan kota bukan malah sebaliknya mempusatkan ekonomi tetap pada daerah perkotaan.
Kita lihat saja sarana pelatihan Usaha Kecil Menengah (UKM) harusnya tidak hanya dilakukan pemerintah pada tatanan kota yang inginya meningkatkan suasembada kota. Desa juga diberi pelatihan agar tercerahkan guna meningkatkan hasil sumberdayanya. Masyarakat petani dan nelayan bisa saja meningkatkat mutu hasil panennya dengan cara pengolahan industry. Apalagi belum lama ini Negara ini mengidap sebuah penyakit yang menimpa kalangan usia balita tentang gizi buruk atau busung lapar, sungguh hal ini amat mencoret martabat bangsa kita yang amat mengandalkan hasil buminya.
sektor peningkatan mutu pangan yang di galangkan pemerintah benar-benar dinilai gagal, hal ini karena mayoritas yang mendapatkan bantuan belum dicermati secara dasar dan koperhensif, mana kala pembedaan wilayah bantuan yang dinilai belum total terarah. Kita hari ini harus membenahinya dengan sektor komunikasi antara aturan Negara dan pola sosialisasi di tingkatan masyarakat.
Pola komunikasi dan Kesadaran Masyarakat Masih rendah
Ekonomi Indonesia yang Berdiri di Atas Kaki Sendiri, yaitu kegiatan produksi berlandaskan koperasi yang mengutamakan sumber-sumber kekayaan sendiri dan sesedikit mungkin mengambil sumber dari luar negeri, serta mengembangkan kebudayaan bangsa dan kebudayaan daerah-daerah, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan serta mempertinggi derajat kemanusiaan Indonesia. Secara langsung ekonomi Negara ini disikapi atas sumberdaya masyarakat dan tatanan kesejahteraan. Melalui badan penanganan ekonomi kerakyatan Indonesia akan menghasilkan sumberdaya hayati yang ruah seperti angan-angan yang dirancang. Namun apakah kita benar-benar membutuhkan ruang kerakyatan itu hingga memupuk kesadaran dan kesetabilan bersama? Jawabnya iya!! Kalau beberapa sector saja kita masih meng-impor dari Negara lain, seperti kedelai, susu, pupuk, bahkan padi sudah ditinggalkan masyarakat kaum petani karna harga gabah dan poduksi sangat tnggi sehingga petani lebih memilih hal yang lain. Mengapa seperti itu karna Indonesia merupakan Negara yang sebenarnya memiliki kekayaan alam yang berlebih di bandingkan Negara lain. Terbukti masyarakat kita seringkali menepati posisi yang utama pada pertumbuhan ekonomi pada pendapatan hayati. Namun kurangnya perhatian Negara pada sektor pertanian membuat masyarakat hari ini beralih fungsi menjadi masyarakat industry. Barang tentu hal ini memungkinkan karena sektor pertanian hari ini tidak menghasilkan kesejahteraan yang seyogyanya menyamai tingkat ekonomi masyarakat industry. Polapikirnya yaitu petani tidak akan menjadi kaya, padahal seharusnya petani dinegri ini menjadi masyarakat yang kaya dan sejahtera tidak lantas menjadi manusia yang tidak sejahtera seperti sekarang ini.
Kesadaran masyarakat menjadi titik utama yang harus di perbaiki selain pemerintah, hal ini bertjuan untuk membentuk peluang-peluang yang harus benar-benar mampu di tingkatkan. Kesadaran ini dapat di pupk melalui, pelatihan dalam masyarakat seperti peluang usaha kecil menengah, pendidikan, serta peluang kesejahteraan masyarakat pedesaan. Namun hal tersebut harus di cermati oleh pemerintah untuk mengimbangi kesetabilan kota dan desa. Contoh kita harus paham betul mengenai perbedaan barang atau kebutuhan kota dan desa, seperti harga barang di desa dan dikota jauh dari standar perbedaan. Dikota harga minyak goreng seharga Rp12.000 sedangkan di desa hingga Rp. 13.000 sampai Rp.14.000 hal ini sungguh terlihat bahwa desa belum mampu mengimbangi ekonomi kota yang serba ada dan serba murah padahal pendapatan masyarakat desa jauh lebih kecil dibanding masyarakat perkotaan alasanya letak geografis dan sulit dijangkau tranportasi.
Selain itu program yang dirancang harusnya di survey terlebih dahulu bukan menentukan kebijakan tetapi tidak pernah mengerti tentang keadaan yang ada di wilayah desa. Mengaktifkan perangkat desa merupakan hal yang utama untuk melihat keadaan dan strategi berjalanya program kerja. Jika hal tersebut dirancang dengan benar maka kesesuaian program akan terancang tepat menghasilkan sebuah hasil yang matang
Komunikasi menjadi modal penting bagi kesesuain program dan pelaksanaanya, sehingga dengan komunikasi yang efektif dari tingkatan tertinggi sampai pada tingkatan terendah membentuk pola yang sangat sesuai dengan rancangan yang dijalankan. Dengan itu semua semoga saja cita-cita peningkatan pertumbuhan ekonomi desa akan tercipta dengan sebaik mungkin. Sehingga mampu berjalan setara dengan kemajuan kota yang sampai saat ini terus berkembang.
Hidup Desaku hidup Negriku …. Sejahtera dalam kesatuan NKRI …..

Penulis adalah mahasiswa Fisip Unmer Malang, dan Presidium Dewan UKM unmer periode 2007-2008



Genderang Media Massa

Oleh : Andreas

Hari ini media harus benar-benar perang terhadap praktik politik negri ini. satu abad sudah kita telah memasuki era kebangkitan nasional, hal tersebut merupakan cermin dimana politik menjadi sebuah hal yang memediakan bukan lagi di mediakan seperti kebanyakan orang bilang bahwa kebebasan yang seutuhnya adalah terbebas dari belenggu pengekangan. Sejak digulirkanya kepemimpinan Soeharto, kita tahu bahwa pers saat itu benar-benar pada posisi menggonggong dan haus akan semua isu-isu kritis. Sehingga banyak perusahaan media yang mulai mencari langkah-langkah yang strategis untuk mencari bahan dalam pemberitaanya. Realitas ini benar terjadi disaat itu, dimana media memunculkan karakter yang benar-benar independen dan kritis dalam menyikapi permasalahan. Namun independensi media seperti itu tidak lantas membuat praktik tersebut berkesinambungan sampai jaman melenium baru. Benang kusut ini sangat terlihat kentara disaat salah satu media nasional memberitakan pasangan calon presiden pada porsi yang berlebihan sehingga memunculkan pandangan yang berlebih terhadap demokrasi Negara ini. Mungkin ini sebuah gambaran baru dimana terjadi dinamika media yang sering disebut politik Citra. Lunturnya dan melemahnya demokrasi kerakyatan seolah telah mengubur dalam-dalam makna kebebasan seutuhnya, atau benarkah apa yang dinamakan demokrasi kembali harus dipertanyakan. Demokrasi menurut saya adalah hal yang mengajarkan dan bagaimana kita diajarkan akan sebuah transparansi, dan hak yang seutuhnya bagi kemajuan bangsa.
Pun demikian dengan gagasan praktik politik Negri kepulauan kita yaitu Indonesia. Politik dinegri ini ibarat sebuah penggagas akan kemajuan bangsa seperti yang tercantum dalam kontrak sosial Undang-undang Negara tahun 1945 yang berbunyi bahwa Negara mempunyai tujuan untuk mensejahterakan kehidupan bangsa, mewujudkan perlindungan, keamanan, keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran bagi segenap rakyat Indonesia dan dilanjutkan dengan negara itu berdasar Pancasila, bukan negara agama. Kutipan kata itu kurang lengkap kalau belum adanya berkedaulatan rakyat dan bersendi akan hukum (rechtstaat), bukan bersendikan kekuasaan (machstaat).
Ruang inilah yang harusnya di wacanakan pers untuk mengajarkan masyarakat akan haknya sebagai warga negara yang berdaulat atas nama rakyat. Pers hari ini harus benar-benar mampu merangsang paktek penjajahan oleh kekuasaan atas rakyat. Gambaran ini harusnya di rangkum menjadi kuasal bahwa peran pers bukan atas nama kekuasaan namun atas rakyat dan memihak atas kepentingan umum bukan sebaliknya memihak kepentingan pemodal.
Bukti lain yang menjadi media sulit untuk menjaga independensinya adalah faktor wilayah kekuasaan. Kuasa pemilik modal membuat masyarakat di bodohi akan segala jenis pemberitaan yang sudah memiliki seting dari pemilik modal. Ini yang membuat media benar-benar disetir oleh orang yang punya gaung besar seperti penguasa media.
Hal inilah yang membuat saya sangat ragu pada posisi bangsa yang hari ini butuh perjuangan untuk merdeka 100% pada posisi peningkatan kwalitas seperti tidak adanya pengangguran atau lapangan pekerjaan serta ekonomi kerakyatan yang dinilai sudah mewadahi dan benar-benar memihak rakyat. Posisi media yang arusnya memiliki peran dalam pendidikan hari ini cenderung hanya sebagai arena hiburan. Memang pada kenyataanya masyarakat hari ini lebih menyukai sarana hiburan seprti sinetron gosip dibandingkan berita atau studi pendidikan. seperti inilah yang membuat masyarakat hari ini seolah banyak terbuai akan tontonan yang tidak lagi mendidik. Posisi media saya rasa bukan hanya sebagai sarana hiburan atau pendidikan saja namun media juga harus mampu merubah nagara dengan dinamika dekradasi di segala lini.
Namun hanya pers yang benar-benar bebas yang mampu mengontrol penyelenggaraan kekuasaan sehingga agenda seting media benar-benar mampu dijalankan secara baik dan benar oleh pers yang independen sehingga langkah Negara untuk mengurangi dekradasi segala lini akan mudah teratasi jika masyarakat dan media bekerja sama dalam arti media mampu mewujudkan harapan rakyat dalam langkah pemberantasan kemiskinan, kebodohan, korupsi kolusi dan nepotisme, lapangan pekerjaan, ekonomi kerakyatan, kesejahteraan, demokrasi kerakyatan, HAM serta menciptakan tujuan Negara yang adil dan sejahtera sesuai pada pandangan hidup bangsa yaitu UUD 45 dan Pancasila.
Penulis adalah mahasiswa Fisip komunikasi Universitas Merdeka Malang


Air Mata KEBANGKITAN NASIONAL

mungkin saya adalah orang yang selalu bersemangat jika mendengar kata kebangkitan, berarti awal dimana sebuah penantian panjang bermula dengan semangat mengembara. namun nampaknya satu abad kebangkitan nasional dinodai dengan rencana pemerintah menaikan BBM dan BLT. sungguh fantastis jika tiap tahun BBM akan selalu naik!!! benar gak?
bayangkan ngurusin angka penganguran saja kita kesulitan apalagi ditambah melunjaknya haga KBP yang selalu mengikuti kegiatan di berbagai bidang terutama tingkat ekonomi masyarakat.
jika hal ini dikaitkan dengan momentum kebangikitan nasional sungguh bagiku hal ini sangat memberatkan??? karena generasi berikutnya yang harus menanggung kesalahan generasi yang lalu dan hari ini, apakah ini yang disebut moment kebangkitan nasional.
kebangkitan nasional harus melihat dan mengacu pada akar kontrak sosial Undang-undang Negara tahun 1945 yang berbunyi bahwa Negara mempunyai tujuan untuk mensejahterakan kehidupan bangsa, mewujudkan perlindungan, keamanan, keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran bagi segenap rakyat Indonesia dan dilanjutkan dengan negara itu berdasar Pancasila, bukan negara agama. Kutipan kata itu kurang lengkap kalau belum adanya berkedaulatan rakyat dan bersendi akan hukum (rechtstaat), bukan bersendikan kekuasaan (machstaat).
atau haruskah momentum itu kembali mengubur jerih payah para pahlawan yang telah berjuang mengubur kesuraman di negri ini beberapa tahun yang silam.
Hidup negriku, bangkit rakyatku atau kita mati dalam kuburan diri penguasa, karna yang kita butuhkan bukan penguasa2 namun pemimpin-pemimpin yang mampu mensejahterakan dan bervisi kerakyatan. sehingga langkah Negara untuk mengurangi dekradasi segala lini akan mudah teratasi jika masyarakat dan media bekerja sama dalam arti media mampu mewujudkan harapan rakyat dalam langkah pemberantasan kemiskinan, kebodohan, korupsi kolusi dan nepotisme, lapangan pekerjaan, ekonomi kerakyatan, kesejahteraan, demokrasi kerakyatan, HAM serta menciptakan tujuan Negara yang adil dan sejahtera sesuai pada pandangan hidup bangsa yaitu UUD 45 dan Pancasila.

hikayat Jawa

Dalam peta dunia jawa merupakan sebuah pulau dengan luas …. Dan kategori wilayah kesukuan yang relative beraneka ragam. Dari kategori wilayah inilah jawa pernah menjadi kerajaan besar yang mampu menguasai asia tenggara. Dumensi masyarakat jawa inilah apakah mampu merubah Negara ini menjadi kejelasan. Karna kita tahu bahwa kepercayaan masyarakat untuk sosok pemimpin Negara dipercayakan kepada orang-orang jawa, seperti Soekarno, Soeharto, Abdul Rahman wahit (Gusdur), Megawati Soekarno Putri dan Susilo Bambang Yudoyono (SBY). Namun apa sebenarnya yang mempengaruhi jawa menjadi jawa yang besar sehingga orangjawa menjadi kepercayaan utama masyarakat modern saat ini. Apakah historis, kebudayaan latarbelakang masyarakat dan system kebudayaan dan adakah factor yang lain.

Hindu-Bhuda
Kemajuan tradisi budaya jawa hari ini memang menjadi sebuah sumber peradaban masyarakatnya. Mulai dasar budaya kerajaan sampai proses masuknya perkembangan islam semuanya membutuhkan waktu yang amat panjang. Apalagi momentum perkembangan jaman juga merubah peradaban masyarakat yang tak lain bisa kita sebut dengan masyarakat jawa modern. Namun berbagai peradaban baru tidak mungkin lepas dengan sejarah perkembanganya. Mulai latar belakang masyarakat sampai kepada pengaruh yang timbul dalam masyarakat adalah factor utama pengaruh modernisasi kebudayaan jawa. Factor yang mempengaruhi perkembangan jawa adalah keberadaan sejarah, yang taklain munculnya kerajaan Hindu-Budha, dan tentunya penyebar agam dan kerajaan islam.
Jika dipandang dalam pemetaan sejarah, jawa lahir dengan budaya primitive masyarakat. Budaya primitive ini timbul disaat masyarakat jawa berinteraksi dengan alam, kepercayaan masyarakat terbentuk mulai dari teka-teki alam. Dari alam itulah perkembangan jawa mulai berubah dengan kepercayaa-kepercayaan ritual adat. Bahkan tradisi adat inilah yang meyakinkan konsepsi budaya jawa mulai terbentuk disini. Namun nampaknya jawa memiliki pengaruh yang sangat siknifikan terhadap metabolisme perkembangannya. Masuknya pengaruh hindu-budha menjadikan pola pikir masyarakat lebih meluas dengan budaya kerajaan. Masyarakat yang tadi nya hanya merupakan sebuah perkumpulan adat menjadi lebih luas dengan berkembangnya kerajaan.
Masuknya perkembangan hindu-budha di jawa tak lain karna pola kesamaan masyarakat dengan latarbelakang pemahaman. Saat itulah jawa mulai mengenal adanya kepercayaan tertinggi (sang Hyang). Perkembangan budaya ini menyebar hingga kepelosok nusantara. Sehingga banyak berdiri kerajaan besar yang bernaung dijawa sesuai dengan latar belakang adat masing-masing. Kerajaan kanjuruhan, mataram, Kediri, sampai kepada perkembangan kerajaan singasari dan majapahit.
Berdirinya kerajaan Hindu –Buda tersebut mempengaruhi ekonomi, politik masyarakat. Yang lebih mengandalkan bercocok tanam sebagai gambaran masyarakat yang terikat dengan budaya kerajaan. Selain itu ekonomi bercocok tanam juga merupakan kebutuhan mendasar masyarakat untuk bertahan hidup. Namun sebagian hasil wajib untuk dijadikan upeti dan persembahan kepada kerajaan dan upacara keagamaan. Ritual ini sailih berganti dengan berkembangnya, strata dalam masyarakatpun terbentuk dari sini.

Dibukanya kran pembentukan ini, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat jawa dalam mempengaruhi kebudayaan yang lain. Kerajaan dijawa menjelma menjadi kerajaan hindu-budha terbesar di area asia tenggara. Sejak saat itulah jawa menjadi budaya perkembangan kerajaan khususnya hindu-bhuda. Namun perkembangan kerajaan hindu-bhuda membuka alur perkembangan terutama dijalur perdagangan. Sampai akhirnya mulculah pedagang dan penyebar agama yang akan merubah jawa pada perkembangan yang modern.
Hindu-budha dan masuknya islam
Seiring dengan tunbuh dan berkembangnya kerajaan hindu-budha, banyak para pedagang dari Negara lain berdatangan ditanah jawa untuk menjajahkan daganganya. Diatara mereka rata-rata menetap dan kawin dengan bangsa pribumi. Munculnya para saudagar ini juga ikut mempengaruhi perkembangan masyarakat jawa. Disamping untuk berdagang, mereka juga menyebarkan agama dan pengembangan ajaran agama yaitu islam.
Islam sendiri dijawa mulai muncul dari penyebar agama dari daratan cina yaitu Pimpinan admiral Dinasti Ming bernama Zheng He ( Laksamana Cheng Ho). Dalam pengembaraanya Cheng Ho terdampar dipulau jawa pesisir, yang saat ini bernama kota semarang. Bahkan bukti kedatangan hoo di prasastikan menjadi kuil bersejarah bagi orang Thiong Hoa tempat ini bernama sampokong. Bahkan jika tidak salah di tempat tersebut terdapat sebuah peninggalan kapal dari Cheng Ho yaitu jangkar yang sampai saat ini menjadi symbol kepercayaan pengunjung yang memujanya sebagai pembawa berkah.
Masuknya penyebar agama islam tersebut, mengikuti gaya hidup masyarakt local sedemikian rupa sehingga mereka juga memiliki pengaruh untuk menyisipakan dasar agama mereka. namun jika menilik lebih jauh lagi pengaruh islam sebenarnya telah terlebih dahulu memasuki malaka yaitu Sumatra dengan berdirinya kerajaan di sana. Dijawa sendiri dasar masuknya islam ditandai dengan bukti prasasti makam atau nisan yaitu di trawulan dan tralaya didekat situs istanah majapahit. Dalam nisan tersebut bertuliskan angka jawa kuno dan tahun saka 1633M batu nisan pertama ditemukan di truwulan yang bertarikh S 1290 (1368-69M), sedangkan di Tralaya beberapa nisan yang tarikhnya berkisar antara S 1533 (1376-1611M).
Namun perkembangan islam inilah yang menumbuhkan peradaban baru dalam masyarakat jawa. Jawa kembali menemukan alur perkembangan modern dalam kemajuan masyarakatnya. Hal ini terlihat dalam sudut pandang masyarakat yang mulai mengenal buah pikir baru seperti kearifan local masyarakat. Selain itu munculnya islam juga tidak merubah tatanan dan identitas kepercayaan masyarakat jawa tradisional.
Berbagai kesenian yang di padukan menjadi buah pikir masyarakat seperti wayang kulit, cerita rakyat, permainan tradisional. Dipadukan sesuai alur kesenangan masyarakat, islam menguatkan unsur cerita Hindu-Bhuda dan tradisional masyarakat menjadi kesenian local. Seperti dalam cerita perwayangan ada semar, petruk, gareng, togog, bagong dll merupakan gambaran cerita hindu-budha tentang pendawa lima, namun islam menggambarkan sesuai karakter masyarakat, sehingga dapat cepat diterima oleh orang jawa.
Arah perkembangan jawapun mulai muncul dengan runtuhnya kerajaan-kerajaan Hindu-Budha. Pengaruh islam yang mulanya dimasukan dari pesisir mulai berperan penting dalam urusan Negara termasuk majunya jalur ekonomi.

Riwayat Jawa dari aspek yang Strategis
Jawa merupakan pulau yang memiliki sederetan gunung berapi yang berjajar dari timur sampai kebarat. keberadaan gunung dan bukit tinggi juga turut memisahkan daerah terpencil menjadi pusat yang cocok bagi persawahan. Daerah-daerah padi tersebut merupakan salahsatu terkaya diseluruh dunia. Selain itu ada jalur penghubung utama yaitu keberadaan sungai-sungai yang sebagian besar relative pendek. Hanya ada dua sungai yang paling cocok untuk hubungan jarak jauh yaitu sungai berantas dan bengawan solo. Sehingga tidak jarang dari lembah-lembah tersebut menjadi pusat kerajaan-kerajaan bersar pada pertengahan abad XVII, atau mungkin sebelumnya.
Selain aliran sungai, juga terdapat jalur darat dengan pos cukai dan jembatan-jembatan permanen. Namun jalan darat tersebut hanya cocok dilalui pada saat musim kering (kemarau) pada sekitar bulan Maret-September, selain itu jalan darat besar bisa juga dilalui kendaraan berat. Akan tetapi jalan darat dapat menghambat dan lebih berbahaya disbanding aliran sungai. Para perampok atau penguasa local dapat menghambat perjalanan. Sedangkan pada musim penghujan mungkin jalan darat tidak dapat dilalui karena membutuhkan peralatan berat untuk perawatanya.
Dengan demikian pulau jawa pada abad permulaan terdiri dari lingkup penduduk yang relative terpisah satu sama lain. Populasi pada abad pertengahan pun tidak diketahui. Sehingga prediksi banyak daerah yang tidak berpenduduk sangat jarang. Setiap kerajaan di jawa memerluakan kekuasaan pusat atas daerah yang terpencil, dengan perkecualian kerajaan Majapahit. Karna kerajaan dijawa kebanyakan kerajaan pedalaman. Karena sulitnya penghubungan tersebut, perdagangan luar negri bukan kegiatan utama kerajaan tersebut.
Jawa disebut masyarakat “hidrolis” yang didasar pada pertanian dan sawah. Bahkan pada abad ke XIX jawa merupakan penghasil beras terbesar di Asia Tenggara. Namun tetap komuditi masyarakat jawa merupakan dari wilayah yang berbeda, dan masing-masing wilayah memilikihasil komuditi yang brbeda pula. Seperti :

Sunda (jawa barat) : lada, pinang, asam jawa, bunga-bunga, dan rempah-rempah tumbuhan. Jawa tengah :beras, bahan pangan (ubi jalar, jagung,dll), lada, asam jawa, madu, kayu cedana dll.Jawa timur : beras, madu, kapas, bahan pangan, sayur, ikan, kayu dll. Komuditi masyarakat jawa memang beraneka ragam,hal tersebut merupakan pengaruh area lahan yang sangat luas untuk pemanfaatan sumberdaya alam.

Majapahit
Kesksesan kerajaan majapahit ikut serta dalam mengankat dinamika masyarakat jawa. Kesejahteraan rakyat, dan pemerintahan yang tak terbatas membuat kerajaan ini berdiri sangat lama. Bahkan setelah ber-abad lamanya majapahit tetap dikenal di wilayah nusantara. Peninggalan-peninggalan sejarahpun tidak lepas begitu saja. Prasasti berbahasa jawa kuno seperti Desawarnana atau egarakertagama serta pararato berbahasa jawa tengah, sangat dikenal dengan manuskrip yang abadi.
Dalam manuskrip tersebut dijelaskan kerajaan besar tanah jawa yaitu majapahit pemerintahan kerajaan mulai raja kerta rajasa sampai raja terahir raja sawardana menjadi sejarah lengkap berdiri dan runtuhnya kerajaan tersebut. Berdirinya kerajaan majapahit tidak lepas akar kebudayaan masyarakat yang amat mengenal peta politik wilayah pada waktu itu. Jawa yang merupakan daerah berpenduduk tidak merata, mengaharuskan kekuatan politik berada ditangan kerajaan, sehingga dari pedalaman daerah terdapat sebuah pemimpin atau adipati dari kerajaan majapahit. Kekuatan wilayah tersebut menjadi factor penentu berkembangnya kerajaan majapahit dengan memperluas daerah jajahanya diluar pulau jawa.
Daerah jajahan tersebut memiliki pengruh cukup besar atas Negara-negara lain seperti, Sumatra, semenanjung Malaya, Kalimantan, serat Indonesia timur. Perluasan kerajaan majapahit seperti halnya penalukan bali pada ahun 1343 dengan mengirimkan ekspedisi untuk menghukum Palembang di Sumatra. Sampai hubungan internasional dibentuk melalui hubungan campa, kamboja,siam,birma dan Vietnam serta mengirimkan dutanya ke cina.
Majapahit merupakan kerajaa yang hebat, Negara yang mengamalkan ajaran hindu-budha tersebut sekaligus pemersatu ajaran dewa tertinggi kedua agama yaitu siwa dan wisnu. Terjadinya penyatuan agama tersebut terjadi pada diri raja yang dianggab sebagai Siwa Bhuda dan Nirguna bagi penanut agama Hindu. Raja –raja majapahit merupakan keturunan raja pertama antaralain

Raja Kertarajasa Jayawardhana 1294-1309
Raja Jayanegara 1309-1328
Raja Tribhuwana Wijayottungga 1328-1350
Raja Rajasanagara (Hayam Wuruk) 1350-1389
Raja WikramawarDhana 1389-1429
Ratu Suhita 1429-1447
Raja Wijayaparakramawardhana 1447-1451
Raja Rajasawardhana 1451-1453
Namun setelah masa Raja Rajasawardhana ini terjadi perpecahan raja majapahit sampai pada akhinya diteruskan oleh :
Raja Girisawardhana 1456-1466
Raja Singhawikramawardhana 1466-1478
Setelah raja terahir tersebut, majapahit jatuh ketangan Negara Islam yaitu Demak pada tahun 1478 pada masa pemerintahan Raja Singhawikramawardhana.Namun menurut sejarah masa keemasan kerajaan ini adalah pada pemerintahan hayam wuruk (raja Rajasanaga), pada masa tersebut manuskrip Dasawarnana ditulis mulai pemberontakan sampai kepada pembicaraanketurunan pewaris kerajaan.

Refrensi :
M.C Ricklefs,”Sejarah Indonesia modern”Aspek-aspek umum dari Negara prakolonial dan kerajaan besar, 1300-1500:serambi: September 2007, hal 49.
Kuntowijoyo. “ Budaya dan Masyarakat”: tiara wacana: bandung, april 2006
Bastin John. The native policies of sir Stamford Raffles in java and Sumatra: an economc interpretation. Oxford: Clarendon, 1957.
Baker, J.W.M. Filsafat kebudayaa :kanisius: 1984